Minggu, 08 Oktober 2023

SILSILAH ROSULLULLAH.

Silsilah Nabi Muhammad SAW dari Garis Keturunan Ayah dan Ibu untuk Diceritakan ke Anak

 Nabi Muhammad SAW adalah rasul tauladan bagi umat muslim. Semua umat muslim menjadikan Rasulullah sebagai panutan dalam hidup.

Untuk itu, Bunda bisa memperkenalkan Nabi Muhammad SAW lengkap dengan silsilahnya kepada anak sedari kecil. Harapannya, hal itu akan memupuk kecintaan anak terhadap Rasulullah dan menjadikan beliau tauladan dalam menjalani kehidupan di masa depan. 

Nah, seperti apa silsilah Nabi Muhammad SAW baik dari garis keturunan ayah ataupun ibu? Berikut penjelasannya yang dapat Bunda ceritakan dengan bahasa yang sederhana kepada Si Kecil.

Silsilah garis keturunan Nabi Muhammad diriwayatkan dalam hadis Muslim dan At-Tirmidzi yang mengutip pernyataan Watsilah bin Asyqo.

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani Hasyim". (Hadis Muslim dan At-Tirmidzi).

Silsilah Nabi Muhammad dari garis keturunan ayah

Mengutip dari buku berjudul Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya, dilihat dari garis sang ayah, Abdullah, Nabi Muhammad adalah cicit dari Hasyim, cikal-bakal lahirnya Bani Hasyim.

Bani Hasyim adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemeliharaan Ka'bah. Hasyim adalah ayah dari Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW.

Cikal-bakal Bani Hasyim adalah Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay. Sementara Bani Hasyim merupakan bagian dari Suku Quraisy, anak keturunan Fihr bin Malik bin Al Nadhr bin Kinanah.

Kinanah sendiri adalah cikal bakal munculnya Bani Kinanah. Sehingga Quraisy oleh sejumlah sejarahwan disebut sebagai pecahan dari Bani Kinanah. Kinanah merupakan keturunan dari Adnan. Lengkapnya Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.

Di zaman Rasulullah SAW, masyarakat Arab hanya mengetahui garis leluhurnya hingga Adnan. Meski demikian para ulama mau pun penulis Sirah Nabawiyah meyakini bahwa nasab Adnan ujungnya adalah Ismail bin Ibrahim AS.

"Nasab Adnan berakhir pada Sayyidina Isma'il bin Ibrahim Alaihima as-salam," tulis Abdul Hasan 'Ali al-Hasani an-Nadwi dalam Sirah Nabawiyah.

Silsilah Nabi Muhammad dari garis keturunan ibu

Sedangkan silsilah keluarga Nabi Muhammad dari sang ibu Siti Aminah, merupakan wanita yang paling mulia dalam hal keturunan dan kedudukan di kalangan suku Quraisy. Sedangkan dari pihak sang ibu, Sayyidah Aminah, nasab Rasulullah adalah Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah. 

Ibunya Sayyidah Aminah adalah Barrah binti Abdul 'Uzza bin Utsman bin Abdul Dar bin Qushayy bin Kilab. Nasab Sayyidah Aminah dan Sayyid Abdullah bertemu di nama Kilab. Sehingga kisah Nabi Muhammad SAW terkait leluhur baik dari garis ibu maupun ayah, nasab Nabi Muhammad SAW bermuara pada satu sumber yaitu Nabi Ismail 'alaihis salam bin Nabi Ibrahim 'alaihis salam.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Mengutip dari buku Nabiku Tauladanku karya Lutfiya Cahyani, Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir. Beliau lahir di Makkah pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 20 April 579 Masehi. Tahun kelahiran nabi ini dikenal sebagai tahun Gajah.

Orangtua Nabi Muhammad SAW

Ayah Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah bin Abdul Muthalib. Sedangkan ibu beliau bernama Siti Aminah binti Wahab. Ayah Nabi Muhammad merupakan putra dari Abdul Muthalib. 

Sementara sang ibu, Aminah merupakan putri dari Wahab ibnu Abdul Manaf ibnu Zuhrah, kepala suku Zuhrah. Siti Aminah merupakan wanita yang paling mulia dalam hal keturunan dan kedudukan di kalangan suku Quraisy. 

Abdullah, ayah nabi adalah anak kesayangan kakeknya, Abdul Muthalib, dibandingkan sepuluh anak lainnya. Hal ini karena Abdullah memiliki kepribadian yang santun dan menjadi tauladan.

Abdullah memiliki karakter yang baik yaitu kejujuran, keberanian, dan kerendahan hati. Tidak heran kepribadian baik ini juga menurun dan dimiliki Nabi Muhammad SAW.

Abdullah menikahi Aminah pada usia 24 tahun. Tidak lama setelah menikah Abdullah pergi berdagang ke Suriah.

Dalam perjalanan pulang dari Suriah ke Makkah, Abdullah jatuh sakit di Madinah dan meninggal dunia. Hal ini membuat Nabi Muhammad SAW harus kehilangan ayahnya bahkan ketika dirinya belum lahir. Rasulullah masih berusia 2 bulan di dalam kandungan Aminah saat itu. 

Setelah beberapa waktu berlalu tibalah saatnya Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia. Sang kakek Abdul Muthalib senang bukan kepalang. Digendongnya Nabi Muhammad kemudian dibawa ke Ka'bah.

Di sana, Abdul Muthalib mengucapkan syukur kepada Allah SWT dan memohonkan doa agar Nabi Muhammad SAW selalu Allah beri kesehatan. 

Ibu persusuan Nabi Muhammad SAW

Pada saat itu bangsa Arab memiliki kebiasaan menyusukan anak-anak mereka kepada perempuan desa. Hal ini bertujuan agar anak-anak bisa tumbuh di lingkungan pedesaan nan asri dan udara yang masih bersih. Begitu juga dengan nabi Muhammad yang diserahkan kepada Halimah Sa'diah untuk disusukan. 

Meninggalnya Ibu Nabi Muhammad SAW

Saat Nabi Muhammad SAW berusia 6 tahun, sang ibu, Siti Aminah tutup usia. Rasulullah kemudian dirawat sang kakek dari pihak ayah, Abdul Muthalib. Namun, berselang dua tahun sang kakek juga wafat di usia 85 tahun. Nabi Muhammad yang berusia delapan tahun saat itu menjadi yatim piatu. 

Nabi Muhammad selanjutnya dirawat oleh pamannya Abu Thalib. Sebelum meninggal kakek memanggil putranya Abu Thalib dan menyuruhnya untuk merawat Nabi Muhammad.

Abu Thalib merawat Nabi Muhammad SAW dengan baik. Abu Thalib dan sang istri sangat menyayangi Nabi Muhammad SAW layaknya anak kandung sendiri. 

Abu Thalib saat itu menjadi salah satu petinggi dari keluarga Bani Hasyim lada saat itu. Pamannya mendidik Nabi Muhammad dengan hati-hati, sehingga beliau tumbuh menjadi anak yang baik dan mendapatkan julukan Al-Ameen yang artinya adalah orang yang beriman.

Masa kecil Nabi Muhammad SAW diisi dengan membantu sang paman memelihara domba. Abu Thalib kemudian menjadi penolong dan pendukung terbesar Rasulullah sepanjang hidup menjadi Nabi dan Rasul Allah.

Nabi Muhammad SAW dewasa dan menikah

Setelah tumbuh dewasa, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Siti Khadijah. Khadijah merupakan perempuan terpandang, cantik rupawan, dan berasal dari golongan orang kaya di Arab saat itu.

Rasulullah mempunyai anak dengan istrinya Khadijah dan juga membantu pamannya dengan merawat sepupu kecilnya yang bernama Ali bin Abu Thalib. 

Begitulah silsilah Nabi Muhammad SAW lengkap dengan kisah hidup Rasulullah yang bisa diteladani Si Kecil Bunda. Selamat bercerita dengan Si Kecil ya Bunda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar